Monday, March 26, 2018

Sharing Pengajuan Visitors Visa New Zealand 2018

Agak melenceng dari konteks Dapur Ipoek ya.. Tapi ini saya sengaja post buat sharing siapa tahu ada yang berencana mengunjungi New Zealand dalam waktu dekat.

Auckland Sky Tower

Karena Indonesia tidak ada di daftar negara Visa Waiver (sedih ya.. padahal tiga negara tetangga kita ada semua), jadinya buat setiap WNI yang akan datang ke NZ harus melengkapi diri dengan Visa yang sesuai dengan kebutuhan kunjungannya. Untuk pengajuan Visa NZ sekarang diserahkan melalui pihak ketiga VFS Global yang berada di Mall Kuningan City - Jakata.



Penting nih yaa sebelum membeli tiket Pesawat, ajukan Visa dulu. Pengajuan Visa ke NZ tidak memerlukan bukti pembelian tiket pesawat, hanya perkiraan tanggal pergi dan pulang saja. saya kemaren hanya screenshot dari website airline yg dipilih lalu di print. 

Sebenernya pengajuan Visa ini bisa secara Online atau melalui Postage, ini memudahkan untuk rekan-rekan yang posisinya ada di luar Jakarta. Seperti saya nih yang domisili Bandung sebenernya lebih hemat untuk mengajukan Visa secara Online. Tapiii berhubung banyak parno karena saya pergi hanya berdua dengan Ibu, jadinya saya memilih untuk datang langsung aja ke Kuncit. Kebeneran juga saya tau ni Mall gudangnya counter branded tapi diskon wkwkwkwk... Hush.. Dari Bandung kami pake kereta Subuh. Alhamdulilah nyampe Kuncit sekitar jam 9an dan langsung di antrian pertama counter New Zealand.

Oh iya sebelumnya kita juga pernah nanya sama beberapa Biro Travel soal pengurusan visa NZ ternyata mintanya rata-rata diatas 2,7 juta per orang. Tapi ini pilihan ya kalo memang sibuk dan males ribet ya silahkan pake biro jasa. Kalo kurang kerjaan kaya saya sih dateng langsung aja buat nambah-nambah pengalaman karena VFS Global ini melayani pembuatan Visa untuk boanyaak sekali negara di dunia.

Persyaratan yang harus dilengkapi sangat simple ya menurut saya :

1. Paspor Asli yang masih berlaku minimal 6 bulan dari masa expired

2. Visa Application Form yang bisa di download di sini, lalu di print dan diisi ya

3. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3x4. Ketentuan syarat pas foto bisa dicek di sini

4. Fotokopi rekening koran dan atau tabungan sebagai bukti Financial Support kita selama di NZ.
Besarannya seperti tertera di Website: kalo tidak ada Sponsor minimal sebesar 1000 NZD per bulan, kalo ada Sponsor sebesar 400 NZD per bulan. Biar gampang tinggal dikali 11rb rupiah aja. Dan sebisa mungkin dilebihkan yaa jangan mepet. Saya kemaren pake Surat Sponsor tapi tetap ngikutin jumlah yang tanpa sponsor dan dilebihkan juga ya buat jaga-jaga. 

5. Surat Sponsor (Kalau ada)
Nah karena saya selama di Auckland akan tinggal di apartment adik saya, jadi saya menggunakan Surat Sponsor yang dibuat oleh Adik saya. Simpel sih isinya hanya menyatakan bawah ybs memang tinggal di alamat yang tertera, dan menjelaskan hubungan sponsor dengan visitor, menyatakan bahwa selama di NZ segala akomodasi akan ditanggung, dll. Suratnya saya print dan dibuat dua rangkap untuk saya dan ibu saya.

6. Ini tidak disebutkan di website tapi ternyata ditagih di Counter. Fotokopi Kartu Keluarga! 
Kemaren saya nggak bawa dong karena memang gak ada keterangannya di website, tapi ternyata bisa disusulkan melalui email. Ya daripada repot kudu bolak balik scan dan email, mending dibawa aja fotokopinya sekalian ya. 

7. Perkiraan jadwal penerbangan PP ya dari dan keluar New Zealand
Ini bisa screenshot aja dari website airline nya trus diprint. Dan kalo yang tidak ada sponsor akan sangat mungkin diperlukan itinerary perjalanan selama disana seperti Hotel yang dipilih, dll.

8. Membayar biaya Visa.
Bisa dicek disini, Saya kemaren kena Rp 2.035.000,- per orang. Jadi berdua Mama totalnya Rp 4.070.000,-. Kalau di counter ini bisa dibayar melalui Debit, Kartu Kredit atau Tunai. Kalo Pengajuan Online atau Postage, pembayaran hanya melalui Transfer ke rekening yang tertera di sini. 

9. Dokumen lain yang saya bawa : Fotokopi KTP dan KTP asli tentunya. Tapi kemaren sih tidak diminta.

Setelah beres menyerahkan persyaratan Visa, udah deh tinggal tunggu Visa nya beres. Cepet banget kok prosesnya gak nyampe 20 menit beres. Walo agak sebel sih sama petugas Counternya yang irit senyum. Kalo ditanya kaya yang maleess gitu jawabnya. Katanya sih prosesnya sekitar 7-14 hari kerja, tapi ternyata Visa kami selesai lebih cepat. Kayanya hanya 5 hari kerja deh. Kita bisa track sih application kita lewat Website atau pake layanan SMS berbayar. Saya kemaren milih pasrah aja dan ternyata kita ditelepon kok oleh pihak VFS mengabarkan kalo visa sudah selesai. Tapii... mereka gak tau yaa itu granted atau enggak karena amplop nya masih sealed dan hanya boleh dibuka oleh yang mengajukan. Saya kemaren saking gak sabar nanya sama si Mbak petugas yang neleponnya "Mbaa granted gaa?".. Waah kami gatau Bu kan amplop sealed hanya bisa dibuka oleh Ibu. Hooo kirain Mbak nyah tau...

Nah gak enaknya pengajuan via counter nih kita kudu bolak balik ambil pasport dan visa. Kalo di Jakarta sih enak, tapi karena saya di Bandung akhirnya saya menguasakan pengambilan Visa ke Suami dengan dilengkapi Surat Kuasa dan Tanda Bukti Pengambilan yang ada di struk pembayaran.

Setelah dibuka dan ternyata Granted! Langsung deh secepatnya beli tiket pesawat.



Frequent Questions :
1. Perlukah saya melampirkan Rontgen Paru mengingat Indonesia ada di daftar negara pengidap TB?
Untuk Visitor Visa dengan masa kunjungan kurang dari 3 bulan tidak perlu yaa..
2. Pesawat saya nanti transit di Australia, perlukan saya beli Visa Transit untuk Australia?
Rata-rata flight ke NZ dari Jakarta memang tidak direct ya. Flight saya pun transit di Gold Coast tapi tidak memerlukan Visa Transit sama sekali.
3. Apakah ada wawancara?
Karena ini pengajuan melalui pihak ketiga, jadi kemaren sih saya gak ada sesi wawancara sama sekali. Yang penting datang dengan berpakaian rapih aja ya.

Good luck!



Tuesday, January 28, 2014

Greentea Kasutera (Castella) - Japanese Honey Sponge Cake

Sponge cake tradisional dari Jepang ini sudah membuat saya penasaran dari dulu. Namun karena kesibukan di Rifa Cakes, saya baru sempat mencobanya tahun kemaren. Dan baru sempat saya upload tahun berikutnya. Hahahahaha...

Cake ini teksturnya unik. Penggunaan madu memunculkan aroma dan sensasi manis yang berbeda dari sponge cake biasa. Walaupun jenisnya Sponge Cake, tapi karena menggunakan tehnik hot wrapped, hasil akhirnya incredible moist dan lumer di mulut. Must try!



Resep adapted dari Roti and Rice. Very recommend website for all food lovers.

Greentea Kasutera (Castella) 

  • 2 egg whites at room temperature
  • 2 egg yolks at room temperature
  • 5 tbsp (70g) sugar
  • 1/3 cup (50g) bread flour, sifted
  • 1 tbsp (25g) honey diluted with 1 tbsp hot water
  • - See more at: http://www.rotinrice.com/2012/02/honey-kasutera-%E3%82%AB%E3%82%B9%E3%83%86%E3%83%A9-honey-castella/#sthash.uh4KIKr6.dpuf
    2 egg yolks -- 2 kuning telur
    2 egg whites  -- 2 putih telur
    70 gr sugar -- 70 gr gula pasir
    50 gr bread flour -- 50 gr terigu protein tinggi (cakra) 
    1/2 tsp matcha powder - 1/2 sdt matcha bubuk, ayak bersama terigu 
    25 gr honey diluted with 1 tbsp hot water -- 25 gr madu larutkan dengan 1 sdm air panas

    Directions 

    Line a loaf pan with parchment paper, set aside
    Alasi loyang loaf dengan kertas roti menyeluruh kesemua sisi.

    Whisk egg whites for 30 seconds until foamy, then gradually add sugar, whisk high speed until firm peaks forms, about 4 minutes.
    Kocok putih telur selama 30 detik sampai berbusa, lalu masukkan gula pasir secara bertahap, kocok sampai kaku selama 4 menit.

    Add egg yolks one of the time, whisk with low speed
    Tambahan kuning telur satu per satu, kocok perlahan dengan speed terendah.

    Add the sifted bread flour and matcha powder, mix until well combined
    Tambahkan ayakan terigu dan bubuk matcha, aduk perlahan sampai menyatu

    Add the honey mixture, mix well. Transfer to the prepared pan, and bake at 165 C for 45 minutes until tooth picks inserted come out clean.
    Tambahan larutan madu, aduk rata. Lalu tuangkan ke dalam loyang. Panggang suhu 165 derajat celsius selama 45 menit sampai matang.

    Tap the pan or drop it about one feet height to prevent the cake from shrinking. Then carefully remove the cake from the pan, wrap immediately with cling wrapped and put in the fridge for minimum 3 hours to overnight.
    Setelah matang, jatuhkan loyang ke atas meja untuk mencegah cake menyusut. Lalu keluarkan cake dari loyang, bungkus segera dengan plastik wrapped, lalu masukkan kulkas selama minimal 3 jam. 

    Keluarkan cake dari kulkas, kelupas kertas rotinya perlahan, lalu potong-potong menggunakan pisau tajam.







    Monday, May 13, 2013

    Whole Wheat Bread

    It taste better than buying...

    Whole wheat bread

    Whole Wheat Bread 

    300 gr whole wheat flour, I used the light one
    200 gr bead flour
    1 tsp dry instant yeast
    375 ml warm water
    1 tbsp sugar
    1/2 tsp salt
    1 tbs olive oil

    • Put the yeast in a mixer bowl, pour in the warm water, sugar, and salt. Whisk all together and leave it to activated for about 10 minutes.
    • Add the flour to the liquid, and the oil. And put in your dough attachment to the mixer, mix the dough for about 10 minutes until elastic and no longer stick to the bowl.
    • Lightly greased the bowl with oil, put the dough back in, cover with clean clothes and leave it to rise to doubled in size.
    • Punch the dough and transfer into lightly greased loaf pan. 
    • Cover with cling film, let it rise again while you pre heated your oven to 210'C.
    • Baked the dough 20-25 minutes until golden brown.
    • Leave it to cool completely before you slice, to get the smooth cut.


    Homemade Whole Wheat Bread


    Adapted from www.titlisbusykitchen.com 

    Friday, November 16, 2012

    The Beauty of Bali

    Sunset in Kuta - Bali
    Sunset di Kuta dengan model (aciah!) Dessy Puan Cake


    Ternyata memang benar, liburan itu mutlak perlu. Selain recharge energi dan pikiran, juga recharge mood. Termasuk mood memotret dan blogging. Hahay...



    Setelah jauh-jauh hari (baca: bulan Juli) sekumpulan Emak-emak rempong tapi kece booking tiket Garuda (yang lagi promo) tujuan Denpasar Bali, akhirnya tanggal 10-13 November kemaren kesampaian juga liburan bareng para bakulers dari dua kota, Bandung dan Jakarta.

    Tim Bandung terdiri dari saya, Bu Dokter Sofie yang bageur dan imut, lalu Mba Atiek yang awet anom dan energik. Sedangkan rombongan Jakarta terdiri dari Jane (Jane Cakes), Mba Ienas Tsuroiya (BnB Cakes), Mba Pipin (Cozy Cupcakes), Dessy (Puan Cake), Mpok Lina (De Rakyans), dan Mba Emma Isti. Sebenernya total ada 12 peserta, tapi menjelang hari H batal ikut yaitu Bucit (Anggraini Citra), Sherry, dan Mba Hesti.





    Saya terus terang cukup surprise melihat Bali yang tidak begitu banyak berubah sejak kedatangan terakhir saya sekitar tahun 2000 (ajegile heubeul pisan...)  Beberapa tempat wisata terlihat sama, yang berbeda adalah makin maceeeett karena volume kendaraan dan banyaknya proyek pembangunan di beberapa titik jalan utama.

    Selama di Bali kami menginap di Legian Village Hotel di Jl. Legian tidak jauh dari Pantai. Thanks to Makjen yang sudah booking online via Agoda.  Hotel ini ternyata letaknya dekat juga dengan Bali Sani, tempat saya menginap dulu. Legian Village boleh dibilang yaaa memadai lah untuk kelas hotel bintang 3. Yang kurang adalah sarapannya gak oke, kamar saya dan Jane AC nya bermasalah, serta letak kamar-kamar kami ada di lantai 3 aja gitu tanpa lift. Gapapa deh bakar lemak dikit...


    Setelah semua tim yang terbagi dalam 3 kloter bekumpul di Bandara, mulailah acara jalan-jalan ala Emak-emak yang gak jauh dari makan dan belanja dan makan dan belanja. Dengan bantuan Lia dan juga Peni yang keduanya bermukin di Denpasar, sudah siap satu unit Travello yang siap ngantar rombongan Emak Rempong Kece ini lanjalan.



    Dimulai dari makan siang di Resto Bale Timbang atas rekomendasi Mba Emma Isti. Tempatnya agak terpencil dan sebenernya cukup unik dan bagus namun sayang kurang terawat. Menunya sudah pasti khas Bali dan Insya Allah menurut pegawainya Halal. Di sebelah ni foto setelah santap siang di Bale Timbang. Cuaca sangat panas dan lembab. Usahakan pake baju senyaman mungkin deh kalo ke Bali.




    Ini beberapa foto menu makanan di Bale Timbang. Tempe Penyetnya lumayan, Terong Bakar rekomend, yang lain juga boleh deh.. Yang bikin kurang nyaman hanya tempatnya aja karena kita makan di atas bale-bale reyot dan cuaca saat itu sangat ngelekeb kalo orang Sunda bilang.




    Dari Bale Timbang lanjut perjalanan Wiskul menuju Sate Ikan Merta (atau Mertha) Sari. Nah kalo yang ini saya rekomend pake 4 jempol. Enaaak bangeeet.. Dan harganya murah cuma 500 perak satu tusuk. Saking enaknya tu sate udah ludes dilahap rame-rame sebelum sempat difoto. Lokasinya cukup jauh di jalan menuju Padang Bay, penyebrangan ke Lombok. Tapi walau jauh ini worth to try. Enak! Dan pemandangan sepanjang jalan sangat bagus karena kita menyusuri pesisir pantai Bali.


    Pulang dari Merta Sari masih lanjooot wiskul beli Klepon Bali yang kata Mba Emma enak banget. Sayangnya saya cukup tepar untuk turun dari mobil dan mendokumentasikan warung klepon nya. Warungnya tertelak di jalan sempit banyak anjing. Hohoho tatut anjing sayah makanya makin males turun... Warung ini sangat laku karena ketika kita datang sudah habis dan hanya bisa beli 50 buah saja. Jangan melotot dulu..hehehehe... 50 buah klepon ini besarnya bite size. Kecil-keciil jadi sekali hap abis. Dan memang beda, kleponnya empuk gak terlalu chewy, wangi pandan dan manisnya pas.


    Pasar Gianyar - Bali

    Elderly in Bali

    Bali Flower

    Bali Flower

    Itu sate Babi... heuheuheu... 

    Ngomongin wiskul di Bali pasti gak jauh dari kata Betutu dan Jimbaran. Berhubung jalan menuju Jimbaran sedang banyak pembangunan, kemaren kita baru bisa menjambangi Jimbaran di hari kedua. Hari pertama apes kejebak macet parah sehingga akhirnya putar balik. Kita makan malam di Ubung Cafe dengan menu Kerang Bakar, Calamary, Ikan Bakar dan Kangkung. Harga makan seafood di Jimbaran so pasti udah harga turis banget. Total kerusakan kemaren udah dikiiit lagi ke 1 juta rupiah. Hohohoho... Padahal sebelumnya kita makan seafood rame-rame di pusat kota enak dan nyaman gak nyampe 300rb. Tapi seperti orang-orang bilang, belom ke Bali kalo belom ke Jimbaran. Cungguh..

    Hari kedua rutenya menuju Sukawati dan Ubud. Sukawati means shop till you drop. Saatnya mengeluarkan jurus tawar menawar terdahsyat buat beli oleh-oleh. Kalo saya gak jago nawar makanya dapet harganya kurang murah. Padahal sih udah murah banget menurut saya. Kalo gamau nawar, ada 2 tempat belanja oleh-oleh yaitu di Galur dan di Khrisna. Harga udah fix, gak terlalu mahal, tempat nyaman dan besaaarr.. Klo saya pribadi lebih suka ke Galur atau Khrisna aja deh biar gausah pake adu mulut nawar.

    UBUD!

    Ini next destination saya ke Bali. Saya belum explore tempat ini sampe dalem-dalemnya. Selalu asal lewat doang. Kemaren beruntung kita sempat menyaksikan upadara adat NYEKAH. Katanya ini rangkaian upacara setelah Ngaben. Yang wafat kebetulan Pendeta Bali, jadi katanya upacara ini ditunjukkan untuk reinkarnasi arwahnya supaya lahir kembali. CMIIW ya..  Upacaranya digelar persis di sebelah Monkey Forest. Saya baru sadar ternyata diatas kami banyak sekali monyet monyet berseliweran di dahan pohon. Lucu ih monyetnya.. Dari jauh tapi jangan deket-deket...






    balinese people






    Goa Gajah - Ubud. 
    Kalo mau beli souvenir disini murah juga lo karena sepi pembeli jadi pedagangnya banting harga. 


    Oiya selama di Bali, 2 hari kami menginap di Hotel. Tim Bandung asyiknya punya kesempatan liburan lebih lama karena baru pulang tanggal 13 siang. Malam terakhir di Bali kami menginap di rumah Lia yang terletak di pinggir kota Denpasar. Daerah pemukiman yang tenang jauh dari keramaian tempat wisata. Asyiknya kita jadi sempat jalan mengelilingi daerah Pantai Kuta, mengunjungi Monumen Bom Bali, dan menikmati Sunset di Kuta.

    Driver dan guide kami selama di Bali, Mas Jack sempat menunjukkan lokasi meledaknya bom bali. Mobil kita berhenti persis di sebelah Sari Club. Katanya saat itu bangunannya hancur berantakan. Di seberangnya adalah Paddy's Club yang juga hancur. Sari Club sekarang sudah berganti menjadi toko clothing branded. Sedangkan Paddy's Club pindah gak jauh dari lokasi peledakan bom. Melihat nama-nama korban yang tertera di monumen membuat saya miris. Begitu banyak sekali wisatawan dan pribumi yang menjadi korban ledakan. Tidak terbayang seperti apa suasananya saat proses evakuasi berlangsung. Semoga hal seperti ini tidak terulang kembali.



    KUTA
    Coffee Latte
    Coffee Latte Gloria Jeans Cafe Kuta. 
    4 bintang buat menunya, 5 bintang buat toiletnya. Bersih dan keren.

    Monumen Bom Bali

    Gelato in hot sunny Kuta road
    Gelato, cobain yang perpaduan Sunkist dan Chocolate. Yummy!



    Aku padamu : Bubur Bali
    Bubur Bali, versi Resto Khrisna dan versi Lapangan Lumintang
    Bubur Bali yang ewndaaang.. 
    Yang di piring versi Resto Khrisna - Tuban (yoii Khrisna pusat oleh-oleh, Resto ini sebrangnya persis). Harganya 20rb per porsi. Sedangkan yang di kertas versi Lapangan Lumintang hanya 5rb per porsi dan buburnya pake beras merah. 


    Seperti banyak orang bilang, 3 hari di Bali sangat kuraaaang.. Eimm.. Ketika akhirnya tiba waktu untuk pulang, rasanya gak rela liburan udah berakhir begitu cepat.

    sesajen
    Sesajen disana sini

    Kali ini kesampaian sudah niat saya menikmati liburan full dengan kamera di tangan. Semoga next vacation, sudah bisa beraksi memotret dengan lensa impian. Ngahahahaha.... *ngitung receh yang gak nyampe-nyampe*



    Tuesday, March 13, 2012

    Rhubarb & Mix Berry Trifle with Cream Cheese Frosting

    Nemu Rhubarb di Bandung serasa nemu apaan gitu.. Murah pula cuma sepuluh ribuan. Walo masih ijo batangnya tapi demi membunuh rasa penasaran sama rasanya, dibeli deh..

    Sempet ngendon di kulkas ada kali 5 hari. Abis bingung mo dibikin apaan.. Akhirnya pilihan jatuh sama Trifle. Rhubarb nya dibikin compotes bareng strawberry dan blackberry. Seperti saran Mak Arfi kalo masih ijo sih sebenernya belon bisa diolah. Etapi jadi tuh.. Dan rhubarb in ini memang ngasih aroma yang beda. Lebih wangi dan ada tekstur yang kenyal di compotesnya.

    Ini juga pertama kali nyobain bikin Trifle. Dan langsuung jatuh cintrong. Aih enduaang gulindang dan gampang... Cakenya pake sponge cake coklat biasa aja. Klo di resep-resep bule rata2 pake Angel Cake. Tapi males bikinnya.

    Resepnya juga udah dimodifikasi menyesuaikan bahan-bahan yang ada di kulkas.

    Rhubarbd & Mix Berry Trifle



    Rhubarb & Mix Berry Compotes :





    • 2 batang rhubard, potong-potong


    • 300 gr strawberry belah dua


    • 100 gr blackberry biarkan utuh


    • 130 gr gula pasir


    • 2 sdm lemon juice


    • 1/4 cup air atau orange juice


    • 1/2 sdm tepung tapioka larutkan dalam sedikit air.


    Masak semua bahan kecuali tepung tapioka sampai mengental menggunakan api kecil. Aduk sesekali, lalu tambahkan larutan tapioka aduk sampai mengental. Sisihkan.


    Vanilla Custard :


    500 ml susu cair
    2 kuning telur
    130 gr gula pasir
    50 gr maizena
    Vanilla secukupnya

    Kocok kuning telur, lalu larutkan dan didihkan bersama susu dan gula, lalu beri larutan maizena, aduk sampai meletup-letup. Angkat, beri vanilla, dinginkan.


    Pelengkap :
    Sponge Cake coklat, potong-potong kasar
    Chocolate cips untuk taburan.
    Cream Cheese Frosting


    Assembling :
    Dalam mangkuk besar taruh sponge cake di dasar, lalu beri compotes, custard, dan ulangi tahapannya sampai penuh. Terakhir spuit dengan cream cheese frosting, taburi chocolate cips.

    Biarkan dingin di kulkas selama at least 1 jam sebelum disajikan.


    Enjoy :)


    Monday, January 30, 2012

    Fortune Cookies



    Fortune Cookies

    Dulu, jaman saya masih cupu dalam soal baking membaking, saya pernah nyobain bikin Fortune Cookies. Waktu itu pake resep dari salah satu Majalah dengan komposisi bahan menggunakan almond powder. Hasilnya? Mengenaskan...


    Kali ini excited dapet kesempatan buat bikin lagi Fortune Cookies lewat tantangan KBB. Berhubung jaringan internet sekarang mah udah lancar, gak kayak dulu sistem dial up lewat line telepon yang bunyinya tttttttrrrrrttttetetetetttttttttteeeet ngiiiiiiiiiiiiiiing gajelas itu, saya bisa leluasa cari ilmu dan info sebanyak mungkin lewat YouTube dan Google.




    Batch pertama dan kedua, cookiesnya lengket di kertas roti. Yang satu dioles mentega, yang satu polos, dua-duanya lengket gabisa lepas.

    Batch ketiga langsung tuang diatas loyang teflon oles mentega tipis. Hasilnya? Sangat gampang dilepas dan cookiesnya bisa langsung dibentuk walo sambil maki-maki kepanasan.







    Kayanya cukup mewakili bentuknya ya... Walopun aslinya ini gak crunchy. Hanya pinggirannya aja yang crunchy. Akhirnya saya baked lagi sebentar supaya dapet efek kriuknya.


    Fortune Cookies *ngehehehe*

    And here's the Fortune Cookies with a message that suite me most. Ngahahahahahaha....





    Kowawa...!

    *buat reminder bahwa akhir Januari 2012 kata ini lagi hepening... heu..*

    Thursday, January 26, 2012

    Rich Dark Chocolate Tart

    I'm not sure it suppose to called Pie or Tart.



    Well it won't be a biggie because when the intensity of fine dark chocolate filling melted in your mouth, you'll forget about everything.


    Rich Chocolate Taart



    This recipe is quite easy and fast. You can use any pie crust recipe you like. Even using biscuit crushed with melted butter for the crust will do better I suppose.

    The recipe is mix from 2 of my favorite books. Delicious Dessert by Periplus and Easy Chocolate by Easy Baking.





    Pie Crust :





    • 200 grams all purpose flour sifted


    • 100 gr salted butter / margarine / shorthening


    • 50 gr caster sugar


    • 1 egg, beaten



    Mix all ingredients using food processor or just mix it by hand. Chilled the dough before rolled and pressed it onto the 20 cm pie pan. Baked 170'C for 20 minutes. Don't forget to put some beans onto the pie shell to prevent it rise while baking.



    Filling :




    • 225 gr fine dark chocolate. I use 100 gr Lindt with 70% cacao and 125 gr of Tulip Coverture Chocolate.


    • 150 ml fresh cream


    • 150 ml milk


    • 2 eggs beaten well with 3 tbsp of sugar


    • Vanilla extract

    I didnt add any sugar since I use non dairy cream that already sweetened.


    Bring fresh cream and milk to boil. Remove from the heat the add the chopped chocolate. Stir until melted and incorporated. Then add the beaten eggs and vanilla extract. Pour onto the already baked pie shell, then return into the oven 160'C for 20 minutes.


    Remember no to overbaked the filling. The center should be still soft and gooey. Cooled the tart before refrigerated for at least 3 hours before serving.


    Rich Chocolate Taart



    Enjoy!

    Thursday, December 15, 2011

    Creamy Apple Pie

    Try to post this recipe from Blogger application for iPhone, which is way too small for iPad. But it's part of killing time anyway... I hate waiting just like everybody.

    It's basically a regular apple pie with a creamy sensation. Spontanious sometimes makes perfect. :)

    You can use any pie crust recipe you liked. For the filling here's something you can try :

    3 granny smith Apples, peeled and sliced
    1 tsp cinnamon powder
    2 tbsp brown sugar
    4 cloves
    1 tbsp lemon juice

    Mix well all the ingredients until the apples all covered.

    1/2 cup double cream
    1/2 cup milk
    1/4 - 1/2 cup sugar
    2 eggs, beaten
    1/2 tsp cinnamon powder

    1/2 cup cheddar cheese roughly grated

    Mix all the ingredients except cheddar cheese.

    Arrange half of the apples into the prepared pie crust. Sprinkle with cheddar cheese, pour the creamy batter, put the rest of the apples and cheddar cheese, then pour all creamy batter.

    Bake in the preheated oven 160'C until golden brown.

    Enjoy.